Rabu, 13 November 2019

Gedubrak


Harapan yang kosong
Tadi pagi hujan tak mau berhenti
Rasa yang dimakan waktu
Semua berlalu tanpa sempat ku bersua kepada dunia
Impian yang semu
Terus berjalan tanpa tahu kemana harus berlabuh
Seperti awan gelap yang selalu kembali ke atas kepalaku
Sementara dengan kekekalan yang tak kita pernah tahu
Menuntunku sambil membisikkan cinta, harapan, dan juga ikatan
Tanpa mau memberiku kesempatan
Tuk keluar dan berhembus
Tak kurasakan bab selalu ku abaikan
Leherku kucekik
Mataku menyipit
Tanganku menangis merah
Tubuhku jatuh sejatuh jatuhnya ke jurang terdalam di seluruh alam semesta
Lalu ditempa, ditekan, lalu tak bisa bangun lagi
Hari pun terus berlalu
Ku terdiam
Di tengah malam
Ku tertawa
Di atas semuanya
Ku ingin pulang
Membenamkan tubuhku, pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

28-05-20

Sulit sekali untuk mempercayainya, membenarkannya sekali sekali, memaafkannya, dan menerimanya. Mungkin karena belum pernah kucoba sebelumny...